First Impression Honda CR-V 2.0L
HONDA KUDUS JAYA. Bulan madu Honda CR-V baru masih berlangsung dan publik masih memberi sambutannya pada model menengah dan atas yang kini bermesin turbo. Jika di generasi sebelumnya varian flagship itu memakai mesin 2.400 cc, kini di versi 1.5 TURBO Prestige menggamit mesin 1.500 cc dengan sokongan turbo.
Tak hanya itu, susunan bangku yang kini (kembali) menjadi 7 penumpang pun meningkatkan nilai akomodasinya untuk mengangkut lebih banyak orang.
Namun tidak semua CR-V berformat seperti itu. PT Honda Prospect Motor masih menyediakan CR-V ‘biasa’ dengan mesin tanpa turbo. Format bangkunya pun sama dengan generasi sebelumnya yaitu 5 penumpang saja.
Ini bisa jadi merupakan jawaban Honda terhadap konsumen loyal mereka yang skeptis terhadap mesin turbo baru. Bukan soal turbonya, tapi soal kapasitas mesin yang hanya 1.500 cc. Terbayang SUV sebesar – dan seberat CR-V dihela mesin yang kapasitasnya seukuran milik Honda Jazz. Sebuah tesis yang kami yakin tidak perlu dikhawatirkan.
Atau mungkin lebih sederhana dari itu. Varian – dan mesin ini hadir semata untuk menjawab keinginan konsumen yang ingin harga lebih bersahabat. Sehingga opsi inilah yang dihidangkan.
Tampilan luarnya tak banyak beda dari CR-V Prestige yang mewah. Pelek pun sudah 18 inci meski dengan desain yang berbeda. Eksterior CR-V 2.0L terasa lebih polos karena ornamen di bumper dan bodi samping tidak seramai varian Prestige.
Di bagian dalam, yang langsung terlihat adalah lapisan jok yang tidak menggunakan kulit. Bahannya fabric biasa tapi dengan tekstur yang lembut. Ampuh menjaganya untuk tetap terasa mewah.
Karena hanya 5 tempat duduk, jadi bagian belakang untuk menaruh barang menjadi sangat besar. Tak hanya itu, tuas pelipatan bangku baris kedua pun lebih mudah karena gampang ditarik dan posisinya berada di ujung sandaran.
Sementara desain dasbor sama dengan varian di atasnya, ornamennya berbeda karena versi 2.0L tak memiliki wood panel. Head unit (HU) juga cuma 7 inci tak seperti kakak-kakaknya yang menyandang HU 9 inci.
Meski belum dilengkapi GPS navigasi dan AC dual zone, setidaknya fitur standarnya sudah cukup lengkap. Ia punya paddle-shift, curise control, rem parkir elektris, hill start assist, kontrol stabilitas, dan keyless entry+immobilizer.
Oh ya, bagian legroom juga sangat lega sehingga penumpang belakang bisa terjamin kenyamanannya untuk perjalanan jauh. Apalagi ia juga punya ventilasi AC untuk kabin belakang.
Kami suka dengan kepraktisannya yang istimewa. Tempat penyimpanan bukan hanya banyak, tapi juga besar sehingga akomodatif untuk menampung banyak barang bawaan.
Soal mesin, unit berkapasitas murni 1.997 cc itu mengeluarkan daya 154 dk dengan torsi 189 Nm. Spek itu jelas di bawah mesin CR-V 1.5 TURBO yang tenaganya mencapai 190 dk dengan torsi 240 Nm.
Tapi toh angka itu juga tidak buruk karena belajar dari CR-V generasi sebelumnya, meski dengan mesin di varian entry lajunya tetap terasa kuat untuk ukuran SUV di kelasnya.
Kemudian faktor harga. Ia dilego Rp 432 juta yang artinya lebih murah Rp 34 juta dari varian tengah, 1.5 TURBO yang sudah menggunakan mesin turbo.
Jika ini terserah kami, kami rela menambah uang sejumlah itu untuk memilih varian dengan mesin turbo. Karena jika mengacu pada eksistensi Civic Turbo yang memakai mesin kompak berturbo serupa, pencapaiannya jadi lebih baik karena bisa kencang sekaligus irit bahan bakar.